🃏 Naik Bis Dari Singapura Ke Malaysia
Sekedarinfo, Bus SBS 170 adalah bus yang membawa penumpang dari Singapura sampai ke Terminal Larkin di Johor Baru, Malaysia. Bus ini juga melewati beberapa sekolah yang berada di Bukit Timah dan kawasan Woodlands. Dalam keseharian, siswa ini selalu naik Bus SBS 170 untuk pergi ke sekolah.Halo guys! So, pas bulan Desember 2022 lalu aku sama suami jalan-jalan singkat ke Singapore dan Malaysia. Sebenarnya tripnya juga dadakan dan bisa dibilang kita mau enjoy perjalanannya aja jadi nggak maksain untuk ke banyak tempat wisata sekaligus. Nah aku mau sharing beberapa hal tentang trip aku itu, dan bakal aku bagi ke beberapa artikel yaa supaya jelas buat masing-masing topiknya. Di artikel kali ini, aku mau bahas perjalanan darat yang aku lakukan dari Singapura ke Kuala Lumpur. Jadi ide awalnya kenapa ambil dua negara sekaligus, karena setelah kita beli tiket berangkatnya, ternyata tiket pulangnya lumayan mahal hehe. Setelah bingung-bingung, aku baru kepikiran, kenapa nggak pulangnya dari kota lain aja siapatau lebih murah kan. Jadi aku cari2 kota di sekitar, ternyata tiket pesawat dari KL ke Jakarta lebih murah. Berhubung dulu aku sering naik bis dari KL ke Hat Yai, jadi aku langsung punya ide untuk naik bis dari Singapura ke KL. Ya pada ahirnya sih memang harganya jadi nggak jauh beda, tapi nggak papa karena kita mau visit KL juga. Beli tiketnya dimana? Seperti biasa, kalo naik bis di luar negeri aku selalu booking pakai website Easybook. Kebetulan untuk rute Singapore – Kuala Lumpur ini bis nya lumayan banyak ya pilihan provider dan pilihan jamnya juga. Nah aku ambil bis yang overnight, kenapa? Ya supaya waktunya nggak kebuang aja karena perjalanannya kurang lebih 5 jam. Kalo malem kan sambil tidur aja gitu di bis, tau tau udah sampe hehe. Tapii tetep ada bagian trickynya sih, berhubung perjalanannya malam hari dan cuma 5 jam, jadwal bisnya sampe di KL nya itu pas dini hari. Jadi kalo booking bis yang malam hari, pastiin kalu punya tempat berteduh buat nunggu sampe paginya yaa. Kalau di trip kemarin, aku sih booking hotel yang murah aja di deket tempat aku turun bis Berjaya Times Square. Aku cari hotel yang walking distance dari gedung itu, jadi nggak perlu naik kendaraan apa-apa lagi deh. Naik bis apa? Nah sebenrnya aku mau sharing sedikit sih pengalaman gak enaknya. Jadi, kemarin tuh aku sengaja beli tiket bis yang paling murah aja untuk menghemat budget. Aku gak usah sebut merknya sih, ya pokoknya harga tiket bisnya paling murah diantara provider bis lainnya. Aku booking jadwal yang keberangkatan jam 10 malam. Untuk tempat nunggu bisnya kayak di depan sebuah mall gitu, jadi bukan di terminal bis. Mungkin aku lagi sial atau gimana, ternyata bis nya super ngaret. Di tempat kita nunggu itu ada banyak banget calon penumpang yang tujuan dan jam keberangkatannya beda-beda dengan provider yang sama ya, dan bis lain itu ontime semua. Jadi penumpang bis yang harusnya aku naikin sampe “diselip-selipin” sedikit-sedikit ke bis-bis berikutnya supaya bisa tetap berangkat. Akhirnya setelah nanya-nanya terus ke petugas bis yang ada, hampir jam 12 malam aku dan 5 penumpang lainnya baru bisa “diselipin” ke bis lain. Itupun bisnya bukan asli tujuan ke Kuala Lumpur, tapi akhirnya dimampirin ke KL supaya kita bisa turun. Ya honestly pengalamannya memang agak buruk, but at least akhirnya kita diantar sampe ke KL dan bis nya lumayan nyaman jadi tetep bisa tidur di bis. Gimana pas di imigrasi? Berhubung bis aku sampenya itu pas tengah malem banget, jadi kantor imigrasi Singapura dan Malaysianya sama sama sepi banget, malah cuma ada bis aku dan satu bis lainnya di depan bis ku. Jadi bisa dibilang prosesnya sangat lancar pas di imigrasi. Prosesnya itu, pas sampai imigrasi Singapura kita semua turun bis dan masuk untuk scan passport, abis itu langsung naik lagi ke bisnya. Setelah itu beberapa menit berkendara lagi akhirnya sampai ke kantor imigrasi Malaysia, kita semua turun bis lagi sambil membawa semua tas ya, dan masuk ke gedungnya. Nah disini aku sempet ditanya-tanya sama petugas imigrasinya karena cuma aku dan suamiku yang passportnya Indonesia, sisa penumpang lainnya semuanya passport Singapore dan Malaysia. Aku sempat disuruh tunjukkin tiket flight pulang dari KL ke Indonesia. Untungnya, setiap trip aku udah print semua bookingan hotel, tiket atraksi dan tiket pesawat, jadi tinggak perlihatkan aja kertas printan-nya, gak perlu ubek2 hp lagi. Setelah dicap passportnya, kita scan barang bawaan dan naik ke bis nya lagi deh. — Ya gitu guys sedikit cerita pengalaman aku. Semoga membantu kalian yang lagi mau menempuh jalur darat dari Singapura ke Kuala Lumpur! Sampai jumpa di postingan berikutnya ya 🙂
Tentuaja dengan naik bis tanpa transit kamu bakal lebih mengeskplor Singapura lebih puas, dan malamnya kamu bisa istirahat di bis selama 5 jam lama perjalanan ke Kuala Lumpur, Malasia. Dan pastinya bakal menghemat pengeluaran untuk biaya hotel kan? A: Kalau naik bis tanpa transit, bakal bener-bener nggak berhenti?Salah satu teman gue identitasnya dirahasiakan demi privasi tapi ya sebut saja namanya Agus. Kalau mau dibalik jadi Suga juga boleh katanya belum pernah ke luar negeri dan dia baru bikin paspor. Ketika gue bilang ke dia "perawanin" aja dulu paspornya iseng-iseng jalan ke negara tetangga, dia bilang mau cari momen yang pas jadi biar nggak mubazir. Saat momen yang pas itu datang dia mau nonton konser U2 di Singapore National Stadium, dia malah minta gue buat ikut karena dia nggak bisa pergi sendirian. Nggak bisa pergi sendirian karena ini pengalaman pertama dia ke luar negeri. Sekaligus juga pengalaman pertama dia nonton konser di luar negeri, khususnya di Singapura. Gue sebagai teman yang baik WKWKWKWKW dan sudah berpengalaman nonton konser di sana WKWKWKWKWKW agak nggak enak ngebiarin dia terlantar sendirian. Akhirnya gue setuju buat nemenin dia ke Singapura. Sebelum akhirnya dia jadi demanding."Gimana kalau kita ke Malaysia juga? Jadi kan biar sekalian jalan gitu, nggak cuma datang buat nonton konser tapi juga sekalian jalan-jalan aja ke dua negara, hehe..." Memang sih terdengar menarik. Tapi juga melelahkan. Gue nggak pernah arrange trip buat dua orang ke dua negara tetangga ini dalam waktu empat hari. Terutama di kondisi yang serang sering hujan seperti sekarang. Sempitnya waktu yang kita punya dengan padatnya jadwal transport dari Indonesia - Malaysia - Singapura bikin gue agak-agak bingung dan sudah membayangkan akan secapek apa jadinya. Jadi sebelum menyesal, gue bilang aja ke dia kalau gue akan nemenin, tapi jangan berharap bisa jalan ke banyak tempat mengingat kita cuma punya waktu sedikit. Dan, kondisi badan gue yang benar-benar ancur beberapa bulan terakhir perjalanan ini dilakukan ketika gue sedang sakit anyway. Beberapa bulan sebelum akhirnya gue collapse dan masuk rumah sakit. Jadi rencananya begini Kami berangkat 28 November 2019 ke Kuala Lumpur lalu city tour sepanjang hari dan bermalam di apartemen teman gue di sana,Berangkat ke Singapura tanggal 29 November 2019 sepagi mungkin supaya bisa Jumatan di Masjid Sultan. City tour lagi lalu menginap di Singapura sampai tanggal 30 November 2019,30 November 2019 nonton konser U2,1 Desember 2019 kembali ke Kuala Lumpur untuk mengejar penerbangan malam kembali ke kami baru beli tiket PP Jakarta - Kuala Lumpur doang, sekarang kami harus mikirin nih gimana perpindahan dari KL ke Singapura. Awalnya memang terpikir mau naik bus aja, tapi agak takut karena banyak banget review jelek dari traveler yang pernah menggunakan transportasi itu dari Singapura ke Malaysia dan sebaliknya. Gue agak takut juga karena ini pun akan jadi pengalaman gue naik bus antar-negara. Akhirnya setelah mempertimbangkan banyak hal, dari Kuala Lumpur ke Singapura di tanggal 29 November kami naik pesawat Air Asia karena harga tiketnya nggak jauh lebih mahal dari bus. Di bagian ini aman, nah yang jadi PR sebenarnya kembali ke Kuala Lumpur dari Singapura-nya. Karena setelah cek harga tiket pesawat, enggak ada yang affordable. Jadi di sinilah akhirnya kami memutuskan untuk naik bus aja. Oke mungkin akan ada yang mikir kenapa nggak dari awal aja sih beli tiketnya dengan jalur Jakarta - KL - Singapura - Jakarta? Jawabannya simpel aja lebih mahal. AHAHAHAHAHA Tapi itu juga perhitungan awal sebelum mempertimbangkan biaya-biaya tambahan seperti bus ke bandara etc. Tapi ya kayaknya akan tetap lebih mahal sih soalnya penerbangan dari Singapura ke Jakarta di hari Minggu selalu tinggi. Seperti yang gue bilang tadi, karena ini juga pengalaman pertama gue jadinya gue agak ngeri juga nih bawa temen untuk melakukan sesuatu yang gue sendiri belum pernah melakukannya. Makanya gue Googling review orang-orang soal pengalaman naik bus antar-negara dari Singapura ke Malaysia. Sedihnya, semua review-nya jelek dan gue pun jadi makin takut. Ada yang bilang sopirnya serampangan, ada yang bilang kasar, ada yang bilang nggak diarahkan waktu di imigrasinya, ada yang bilang antrean imigrasinya nanti akan lama terus akan susah buat nyari busnya karena nggak ada panggilan dan segala macam gitu buat kumpul di busnya. Ya kan makin takut gue. Tapi yah... pada akhirnya tiketnya sudah kebeli via aplikasi ticketing RedBus gitu dan jadwalnya jam 1245 pagi di tanggal 1 Desember 2019. Oh iya, harga tiketnya SGD 30 per kebanyakan review yang gue baca mereka selalu menceritakan dari sudut pandang pejalan yang melakukan perjalanan siang hari dan juga di liburan panjang. Make sense kalau pada akhirnya imigrasinya jadi penuh dan antrean panjang segala macem. Sedangkan perjalanan gue ini tengah malam dan nggak di hari besar atau libur panjang, jadi harusnya gue pikir nggak akan seribet itu. Tapi untuk urusan sopir yang kasar dan segala macam gue nggak bisa ngapa-ngapain. Wallahualam aja bagian ini. Tempat naik bus dari Singapura menuju Kuala Lumpur ini bukan di terminal. Tapi di pelataran gedung bernama Golden Mile Tower yang letaknya nggak jauh dari stasiun MRT Nicoll Highway. Nggak susah juga menemukan tempat ini karena di pinggir jalan banget dan lo akan ngeliat bus besar kayak bus AKAP gitu seliweran serta orang-orang bawa bagasi besar. Karena gue sudah beli tiket lewat aplikasi, sudah dibayar, sampai di sana gue harus tuker e-ticket dulu jadi tiket. Kantor bus yang gue tumpangi ada di dalam gedung Golden Mile Tower itu yang kayaknya pusat perbelanjaan dan banyak kelab-kelab karaokenya. Toiletnya jorok banget! Setelah tuker tiket, gue nunggu di lobi gedung sampai busnya datang. Agak telat dari yang dijadwalkan tapi yaudah nggak masalah. Nah sebenarnya yang jadi kekhawatiran gue kan imigrasi nih. Tapi ternyata nggak seribet yang gue bayangkan! AHAHAHAHAHAKalau lo pergi dengan bus dari Singapura ke Malaysia Kuala Lumpur lo juga akan melewati dua kali imigrasi. Kebetulan busnya melewati Tuas Checkpoint. Di sini nanti lo harus ke imigrasi untuk keluar dari wilayah Singapura. Bener aja karena udah tengah malam jadi nggak ada antrean sama sekali. Cuma ada penumpang dari bus kami dan itu prosesnya cepet banget. Sebelum turun dari bus, sopirnya akan ngomong pake speaker buat ngasih tahu kalau kita harus turun untuk ke imigrasi. Imigrasi di Tuas Checkpoint pake pintu otomatis. Jadi tinggal scan paspor terus udah, selesai. Tinggal nyari busnya aja dia parkir di mana. Di depan pintu keluar dari imigrasi sebenarnya sudah langsung ada pelataran buat parkir bus gitu. Karena nggak akan ada petugas yang manggilin lo buat naik bus, jadi lo harus inget bus lo nomor pelatnya berapa biar nggak salah. Setelah melewati Tuas Checkpoint, lima belas menit kemudian sampailah di Johor. Di sini barulah ketemu imigrasi yang ada petugasnya. Turun dari bus lagi dan kali ini sopirnya akan nyuruh lo bawa semua bagasi lo untuk turun karena harus melewati scan di imigrasi. Sekali lagi kami terbantu waktu yang sudah larut. Jadi nggak terlalu banyak orang yang ada di sana. Proses yang ini agak lebih lama dari yang sebelumnya. Abis itu yaudah naik bus lagi dan akhirnya bisa tidur juga!Perjalanan ke Kuala Lumpur Terminal Berpadu Selatan memakan waktu sekitar lima jam. Bus yang kami tumpangi adalah bus tingkat dan kami dapat kursi di lantai dua. Busnya cukup nyaman dengan jarak antar-bangku yang luas. Jadi nggak pegel-pegel banget deh kalau mau tidur atau bergerak gitu. Busnya juga beberapa kali berhenti di rest area buat yang mau istirahat kilat, pipis dan semacamnya. Tapi karena kami berdua tidur lelap banget, kami stay di bus aja. Tiba-tiba udah sampai aja di Kuala Lumpur. Untungnya kami nggak mengalami sesuatu yang buruk sih sepanjang perjalanan bus itu. Karena kalau baca review orang-orang kok kayaknya serem banget. Kata temen gue juga kadang-kadang sering ada bagasi yang hilang dan semacemnya. Jadi kalau gue takut dan khawatir, wajar dong ya? Tapi untungnya semua berjalan lancar. Moral of the story buat lo yang mau nyoba naik bus dari Singapura ke Malaysia Membaca pengalaman kesialan satu orang di internet bukan berarti lo juga akan mengalaminya. Sayangnya sih ini bus udah dapet review jelek dari banyak orang, jadi setiap kali cek review bus antar-negara Singapura-Malaysia yang muncul review jelek bus malam aja jadi traffic-nya juga lancar. Ya traffic di jalan, juga traffic di imigrasi. Perlu diingat ini juga bukan pas musim liburan, jadi nggak rame-rame banget ya barang sesedikit mungkin supaya nggak ribet. Kalau bisa pakai backpack aja biar itu barang selalu ada dekat bantal leher supaya nggak pegel pas tidur di tidur di satu jam pertama setelah lo naik bus karena ini adalah momen-momen penting lo harus turun naik bus untuk ke imigrasi. Setelah proses imigrasi selesai baru deh bisa tidur. Nah, selamat berpetualang! tulisan ini sebelumnya sudah diterbitkan di KASKUS dengan judul Pertama Kali Naik Bus dari Singapura ke Kuala Lumpur, Enak Kok! .