🪼 Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah

Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh soal wirausaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dilengkapi dengan kunci jawaban terbaru dalam mata pelajaran Prakarya kelas XII revisi Kurikulum 2013. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan peserta didik dalam
204 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan daun pisang, kemasan lontong kini dikreasikan dengan memakai mungkin rasa lontong dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila menggunakan daun pisang. Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun, memakai daun pisang sebagai bungkus lontong mungkin menjadi pilihan yang cukup baik. Namun perlu diingat, tidak semuadaun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat isik yang berbeda terutama sifat leksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Berikut ini resep cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang. a. Bahan-bahan 1 Untuk bahan utama membuat lontong a Beras ½ kg b Daun pisang untuk membungkus, secukpnya c Air untuk merebus, secukupnya d 500 ml Santan 2 Untuk bahan isi dapat diganti sesuai dengan selera d ¼ kg wortel e ¼ kg kentang b. Cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang 1 Pertama-tama buat bahan untuk isi lontong. Kupas kentang dan wortel. Kemudian potong-potong sebesar dadu. Kukus kentang dan wortel tersebut hingga empuk. Prakarya dan Kewirausahaan 205 2 Langkah selanjutnya buat bahan utama pembuatan lontong. Rebus santan hingga mendidih. Masukkan beras yang sudah dicuci bersih. Tambahkan garam. Aduk-aduk terus sampai santan dalam panci kering. 3 Siapkan daun pisang yang tidak terlalu tua untuk membungkus. Buang bagian sisi daun pisang. Bersihkan daun pisang dengan lap kering. Lalu potong-potong sesuai selera ukuran lontong, kurang lebih 30x20 cm. 4 Langkah selanjutnya, ambil selembar daun pisang. Letakkan satu sendok adonan lontong di atas daun tersebut. Pipihkan aronan beras di atas daun dengan menggunakan sendok. Masukkan bahan isi. Kemudian tutup dengan adonan beras. 5 Rapihkan adonan beras yang telah diisi hingga berbentuk silinder. Gulung daun sampai habis. 206 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 6 Kemudian tutup salah satu ujung gulungan daun pisang tersebut dengan melipat kedua sisinya. Buatlah dalam jumlah banyak. 7 Langkah selanjutnya adalah memasak lontong tersebut dengan cara mengukus. Masukkan air ke dalam panci. Susun bakal lontong tersebut di dalam panci. Kemudian kukus lontong selama kira-kira 2 jam. 8 Jika lontong telah matang, angkat lontong dan tiriskan airnya hingga hilang atau menetes agar lontong padat, kenyal dan tidak mudah basi. Prakarya dan Kewirausahaan 207 1. Pengertian Titik Impas Break Even Point Break Even Point BEP dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, diantara manfaat BEP adalah a. Alat perencanaan untuk hasilkan laba b. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. c. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan d. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan graik yang mudah dibaca dan dimengerti 2. Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Khas Daerah Menentukan harga jual produk yang paling sesuai dan tepat tidaklah mudah untuk wirausawan yang baru memulai usahanya. Harga jual sangat berkaitan dengan tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang ditetapkan. Jika menetapkan harga terlalu mahal, dikhawarirkan pelanggan akantidak jadi membeli produk. Sedangkan jika menjual produk terlalu murah, makaakanmenghasilkan laba dengan tingkat yang rendah. Menentukan harga jual yang asal-asalan akan meningkatkan resiko kerugian. Oleh karena itu, ketika akan menetapkan harga jual produk perlu melakukan suatu perhitungan yang matang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual suatu produk. Hal-hal yang harus diperhatikan di antaranya adalah faktor pelanggan, pesaing, biaya, dan juga kemanfaatan untuk usaha anda sendiri. Faktor-faktor tersebut dijelaskan di bawah ini. a. Pelanggan. Pelanggan merupakan prioritas utama dalam usaha makanan khas daerah, jadi pastikan bahwa harga jual yang ditetapkan akan dapat di terima oleh pelanggan. Pelanggan akan dengan senang hati membeli produk C. Menghitung Titik Impas Break Even Point Usaha Makanan Khas Daerah 208 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 yang ditawarkan jika harga yang diberikan terjangkau dan kualitas barang pun berbanding lurus dengan kualitas barang. b. Pesaing. Pastikan bahwa harga jual produk dapat bersaing dengan harga jual produk pesaing. Perhatikan tingkat keuntungan. Jangan mengambil keuntungan yang terlalu besar karena akan menyebabkan harga jual terlalu mahal. Ada baiknya menurunkan tingkat keuntungan sehingga harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan harga yang ditetapkan dengan pesaing. c. Biaya, Pastikan harga jual produkyang di tetapkan dapat menutup biaya- biaya yang telah terjadi. Ini artinya harus benar-benar jeli dan teliti dalam menghitung biaya yang terjadi, pastikan bahwa tidak ada biaya yang tidak dimasukkan dalam perhitungan. Jika saja ada biaya yang tidak terhitung, akan menyebabkan harga yang tidak tepat, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan, bahkan akan menyebabkan kerugian. d. Kemanfaatan untuk usaha. Harga jual yang ditetapkan di nilai pantas jika harga dapat memberikan keuntungan yang di harapkan. Seandainya saja keuntungan yang diharapkan dapat tercapai, akan mempermudah dalam mengembangkan usaha yang sudah dirintis. 3. Menghitung BEP Dalam menghitung Break Even Point diperlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini a. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan ada walaupun tidak ada kegiatan produksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll. b. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll. c. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi. Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 10 kg daging yang akan menghasilkan sekitar 40 bungkus rendang ukuran 14kg. Perhitungan biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai berikut 1 Biaya variabel Jumlah Rp Total Rp Daging 10 kg 100000 1000000 Bumbu 1 paket 25000 100000
Аскሯኟοкр ረαцοтΑп жеζотвува зጤμущጶφ
Нт ኆипугУκ վулижовсօ ε
Խհаկοηэфаξ вякեпре էλխщАщիኸ краጿեֆθ մ
Ср թዐфуст էДэгሕ խմеմիж цоሱишя
makanankhas daerah yang dimodifikasi berdasarkan konsep berkarya dan peluang Membuat desain produk pengolahan dari nabati dan hewani makanan khas daerah Menampilkan pengemasan produk pengolahan dari nabati dan hewani makanan khas Alat, teknik dan prosedur pembuatan produk pengolahan dari bahan nabati dan hewani 70 menit
404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Top-is-teaching-guitar-a-good-part-time-job-1455036" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text
\n\n\n teknik pengemasan makanan khas daerah
pustakatentang teknik pengawetan dan pengemasan pangan serta cara pemasaran gagasan yang telah dibuat. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengemasan bahan pangan yang aman dan memiliki kemampuan untuk mengawetkan adalah salah satu upaya untuk memasarkan megono sebagai budaya kuliner di Pekalongan keluar daerah yang akan menghasilkan megono instan. Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat Menganalisis berbagai teknik pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. Menjelaskan pengemasan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. Menjelaskan pengawetan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. B. Uraian Materi 1. Teknik Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah Tahukah kalian jika manusia mulai mengolah makanan setelah mengenal dan menemukan kegunaan api? Merebus dan membakar makanan merupakan teknik-teknik pengolahan yang pertama kali dikenal. Kemajuan di bidang industri pembuatan alat mengolah makanan mengembangkan teknik-teknik mengolah makanan. Dengan menguasai teknik mengolah makanan, kita dapat menciptakan bermacam-macam makanan yang lezat. Ada 3 teknik dalam pengolahan makanan khas daerah, yaitu a. Teknik Memasak basah 1 Merebus Merebus adalah memasak bahan makanan di dalam cairan mendidih sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Banyak sedikitnya air serta lamanya merebus tergantung pada bahan yang direbus. Teknik merebus dibagi menjadi 2, yaitu 1 simmering merebus bahan makanan sampai titik didih, kemudian api dikecilkan, teknik ini di Indonesia di kenal dengan menyemur; 2 poachingmerebus bahan makanan di dalam air yang sedikit dengan api kecil, temperature kurang dari 100 derajad, teknik ini di antaranya digunakan untuk merebus ikan dan buah-buahan. 2 Menyetup stewing Menyetup ialah memasak bahan makanan di dalam cairan air, kaldu, atau saus dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak. Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan teknik ini adalah opor ayam dan gulai kambing. Menyetup juga dapat dilakukan pada buahbuahan, dengan menggunakan air gula dan kadang diberi aroma dari cengkeh atau kayu manis, contohnya setup pisang. 3 Braising Metode memasak bahan makanan dengan sedikit air kaldu. Braising cocok untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis-tipis untuk melembutkan serat-seratnya. Bahan makanan yang dimasak dengan cara braising antara lain daging sapi, ayam, dan itik. 4 Mengukus steaming Mengukus atau steaming ialah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Alat yang digunakan ialah dandang dengan kukusan, langseng dan soblungan atau klakat Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan dikukus putu ayu, nogosari, borongko, bacan. 5 Mentim Memasak bahan makanan dengan menggunakan panci tim, atau 2 panci , yang satu lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam panci yang lain. 6 Memblansir blanching Merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih dengan maksud untuk mengurangi rasa dan bau, misal rebung, isi perut sapi babat, iso, dan tulang untuk kaldu. b. Teknik Memasak kering 1 Memanggang Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan di bawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil. Contoh makanan khas daerah yang dimasak dengan dipanggang ayam panggang, otak-otak, pempek panggang, 2 Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking ialah memasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam macam roti dan macam macam kue. Contoh bakpia, maksuba. 3 Menggongseng atau menyangan Menggongseng atau menyangan ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Bahan makanan yang disangrai misalnya kacang tanah, wijen untuk pembuatan mochi atau onde-onde. c. Teknik Memasak dengan Minyak 1 Menumis Menumis sautéing, shallow frying ialah memasak bahan makanan dengan minyak atau lemak sedikit sambil diaduk. Bumbu yang ditumis akan mengeluarkan aroma yang sedap, sayuran terasa lebih gurih dan lebih enak. Bahan makanan yang ditumis adalah bahan makanan dengan tekstur lembut. Contoh masakan ini adalah tumis kangkung. 2 Menggoreng Menggoreng frying ialah memasak bahan makanan di dalam minyak. Ada 2 macam menggoreng, yaitu menggoreng di dalam minyak sedikit panfrying dan menggoreng di dalam minyak banyak deep frying. Sebagai contoh menggoreng di dalam minyak sedikit adalah menggoreng ayam, ikan,tahu, tempe. Selain metode memasak yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa istilah yang dipergunakan dalam pengolahan makanan, yaitu Memfilir fileting, ialah menghilangkan tulang atau duri pada daging ayam atau ikan. Melandir larding, ialah menjahitkan pita-pita lemak pada permukaan daging yang tidak berlemak sebelum daging tersebut dipanggang agar tidak kering Membardir barding, ialah membungkus daging atau unggas yang tidak berlemak dengan lapisan lemak yang tipis sebelum dimasak agar tidak menjadi kering Menggelasir glazing, memberi lapisan mengkilap pada makanan. Kue digelasir dengan campuran gula halus dengan putih telur atau agar-agar. Ikan, ayam, daging digelasir dengan gelatin atau agar-agar. Mengentalkan Thickening, ialah menambah bahan pengental pada masakan yang cair sehingga menjadi masakan yang kental. Bahan pengental yang dikental yang digunakan contohnya adalah macam-macam tepung, macammacam zat pati, agar-agar,telur, dan gelatin Menjernihkan, biasanya menggunakan bahan penjernih, contoh putih telur. Contoh cara menjernihkan dengan putih telur ialah putih telur dikocok sebentar kemudian dituangkan ke dalam cairan yang akan dijernihkan sambil dipanaskan dan diaduk sebentar, kotoran akan terikat pada putih telur yang membeku dan akan terapung kemudian disaring dengan kain yang halus. Mengocok. Contoh bahan makanan yang perlu dikocok untuk pengolahan makanan khas daerah adalah telur. Kocokan telur digunakan sebagai bahan untuk pembuatan aneka kue khas daerah seperti maksuba, bika ambon, dan lapis legit. Memarinir marinating, ialah merendam bahan makanan di dalam cairan berbumbu agar bahan makanan tersebut lebih enak dan tidak segera basi. Mengisi stuffing, ialah mengisi bahan makanan dengan daging, ayam, atau ikan yang dicincang. Memanir coating, ialah memberi lapisan kulit pada makanan dengan menggunakan telur dan tepung panir, kemudian digoreng. Setelah membaca uraian di atas, banyak sekali bukan teknik-teknik pengolahan makanan? Tertarikkah kalian untuk mencoba mengolah makanan khas asli daerah dengan menggunakan teknik-teknik tersebut di atas? Berikut ini disajikan contoh pengolahan rendang. Perhatikan cara pengolahannya! Alat yang digunakan Pisau, untuk memotong daging sapi Talenan, sebagai dasar untuk memotong daging sapi Parutan, untuk memarut kelapa Ulekan, untuk menghaluskan bumbu-bumbu Kompor atau tungku, untuk perapian Penggorengan atau wajan, sebagai wadah untuk memasak Gelas ukur, untuk mengukur volume santan Bahan utama 1,5 kg daging sapi 2 liter santan kelapa tua Bumbu dan rempah 2 batang daun serai 4 lembar daun jeruk purut 2 cm asam kandis 2 lembar daun kunyit Bumbu yang dihaluskan 5 butir Kemiri 6 siung bawang putih 100 gram cabai merah besar butir bawang merah 100 gram cabai merah keriting 2cm jahe bakar 2 cm lengkuas 3 cm kunyit bakar ½ sendok teh ketumbar 2 sendok teh garam ½ sendok teh pala 1 sendok teh jintan, sangrai Penyedap rasa secukupnya Cara Pembuatan Potong daging dan cuci bersih Tumis bumbu yang dihaluskan saat minyak sudah panas, kemudian masukkan bumbu- bumbu yang tidak dihaluskan serta garam. Ketika bumbu sudah mulai wangi masukkan santan sambil diaduk kemudian masukkan daging. Masak hingga empuk dan bumbu agak pekat. Mudah sekali bukan cara pembuatan rendang. Sebagaimana kalian ketahui, rendang merupakan salah satu makanan kh as Indonesia yang telah mendunia. Apakah kalian tertarik untuk membuat usaha pengolahan rendang? Dalam pengolahan makanan, termasuk pengolahan makanan khas asli daerah perlu diperhatikan prinsip K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pelaksanaan prinsip K3 merupakan salah satu bentuk untuk menciptakan tempat kerja atau tempat pengolahan makanan yang aman, nyaman, sehat, sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja dan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam menjaga keamanan kerja di dapur Peralatan listrik harus dalam kondisi baik, letaknya tidak dekat dengan air, penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin. Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak membuthkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu memotong. Pakailah pisau hanya untuk memotong, tidak untuk membuka kaleng atau yang lainnya. Cucilah pisau dengan hati-hati setelah selesai digunakan. Jangan meletakkan pisau cucian di dalam air karea tidak kelihatan. Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai. Pakailah talenan pada saat memotong, jangan menggunakan lapisan meja metal. Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin. Setelah selesai menggunakan semua peralatan memasak, cuci, bersihkan, dan kembalikan ke tempat semula dengan rapi. 2. Pengemasan Makanan Khas Asli Daerah Pengemasan merupakan salah satu tahapan yang memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional seperti kendil dari tanah liat, daun pisang, anyaman daun kelapa, dan kelobot jagung. Seiring perkembangan jaman dan teknologi, kemasan makanan pun berkembang terus menerus. Saat ini, makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, gelas/kaca, alumunium foil, dan ada pula yang dikemas dengan mengkombinasikan dengan kemasan tradisional. Ragam kemasan makananan khas daerah yang sering dijumpai di antaranya adalah menggunakan daun pisang, daun kelapa, dan daun jati. Untuk mengetahui beberapa kemasan makanan khas daerah dari aneka daun, dapat kalian perhatikan tabel berikut ini! Tabel Makanan Khas Asli Daerah yang Dibungkus Daun Pengemasan dilakukan untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditrasportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau kemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran dan gangguan fisik gesekan, benturan, getaran. Dari segi promosi, kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli, oleh karena itu bentuk, warna, dekorasi, dari kemasan perlu diperhatikan dengan baik. Untuk mengetahui kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan kemasan, dapat kalian perhatikan uraian berikut ini! Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar Bahan kemasan tidak berbau. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. 3. Pengawetan Makanan Khas Asli Daerah Tidak semua makanan khas asli daerah dapat bertahan lama sehingga harus diawetkan. Tujuan utama dari pengawetan makanan khas asli daerah adalah untuk memperpanjang masa simpan makanan. Berikut ini adalah beberapa teknik pengawetan makanan khas asli daerah. a. Teknik pendinginan Salah satu proses usaha untuk mengawetkan adalah dengan menyimpan bahan makanan di dalam lemari pendingin yaitu kulkas atau freezer pembeku. Lemari pendingin memiliki suhu yang rendah. Cara pengawetan pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendinginan cooling dan pembekuan freezing. Buah-buahan dan sayur-sayuran juga memerlukan suhu penyimpanan tertentu. Suhu di mana produk mempunyai keawetan yang paling lama disebut suhu optimum. Jika penyimpanan dilakukan di bawah suhu optimum, atau di tempat yang terlalu dingin, buah-buahan dan sayur-sayuran akan mengalami kerusakan yang sering disebut chilling injury. Apabila penyimpanan buah dan sayuran dilakukan di atas suhu optimum, atau pada suhu yang terlalu hangat, juga tidak akan menghasilkan keawetan. b. Pengawetan dengan suhu tinggi Pengawetan dengan panas sebenarnya sudah lama digunakan, sejak manusia dikenalkan dengan istilah memasak. Pemanasan yang baik adalah secukupnya agar nilai gizi yang hilang tidak terlalu banyak. c. Pengawetan dengan pengeringan Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air bahan tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya. Keuntungan produk hasil pengeringan adalah awet, lebih ringan, volume lebih kecil sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan cita rasa khas. Selain itu, banyak bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan, misalnya kopi, teh, dan biji-bijian. d. Pengawetan dengan bahan kimia 1 Pengawetan dengan pemberian asam Asam dapat menurunkan pH makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk. Asam dapat dibagi dalam 3 golongan yaitu 1 asam alami yang pada umumnya adalah asam organik misalnya asam tartrat dan asam dari buah-buahan, misalnya asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing wuluh; 2 asam yang dihasilkan melalui proses fermentasi, misalnya asam laktat dan asam asetat; dan 3 asam-asam sintetik, misalnya asam malat, asam fosfat, dan asam adipat. Cuka adalah asam sintetik yang dapat kita temui sehari-hari. 2 Pengawetan dengan gula dan garam Pengawetan pangan dengan pemberian gula sudah umum dilakukan, misalnya pengawetan buah-buahan dalam sirop dalam bentuk manisan. Demikian juga, pengawetan pangan dengan pemberian garam umum dilakukan adalah pengasinan ikan. Gula dan garam merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering karena proses yang disebut osmosis. 3 Pengawetan dengan benzoat Benzoat dan turunan-turunannya dapat menghancurkan sel-sel mikroba terutama kapang. Asam benzoat, natrium benzoat, asam parahidrobenzoat dan turunannya merupakan kristal putih yang dapat ditambahkan secara langsung ke dalam makanan atau dilarutkan terlebih dahulu di dalam air atau pelarut-pelarut lainnya. Asam benzoat kurang kelarutannya di dalam air. Oleh karena itu, asam benzoat lebih sering digunakan dalam bentuk garamnya, yaitu natrium benzoat. Benzoat lebih efektif digunakan dalam makananmakanan yang asam sehingga banyak digunakan sebagai pengawet di dalam sari buah, jeli, sirop, dan makanan lainnya yang mempunyai pH rendah. Adapun paraamino benzoat biasa digunakan untuk pangan dengan pH tinggi. 4 Pemberian asam sorbat Asam sorbat dapat mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri dengan cara menginaktifkan enzim dehidrogenase yang diperlukan oleh mikroba tersebut untuk metabolisme karbohidrat dan asamasam lemak. Asam sorbat, kalium sorbat atau natrium sorbat biasanya sering digunakan di dalam makanan untuk mencegah pertumbuhan kapang. C. RANGKUMAN Ada tiga teknik pengolahan untuk membuat makanan, yaitu teknik memasak basah, teknik memasak kering, dan teknik memasak menggunakan minyak. Setiap jenis makanan khas asli daerah mempunyai teknik pengolahan yang berbeda-beda. Satu jenis bahan pangan nabati atau hewani, dapat diolah menjadi makanan khas asli daerah dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda. Pengemasan merupakan salah satu tahapan yang memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional. Seiring dengan perkembangan, kemasan makanan khas daerah juga semakin berkembang. Tidak semua makanan khas daerah dapat bertahan lama sehingga harus diawetkan. Prinsip pengawetan pada dasarnya di antaranya adalah pendinginan, pengeringan, pemanasan dengan suhu tinggi, dan pengawetan dengan bahan kimia. D. Penugasan Mandiri Lakukan pengamatan/observasi dan wawancara di lingkungan sekitar kalian tinggal. Carilah informasi tentang makanan khas daerah di lingkungan kalian tinggal. Kerjakan tugas kalian dengan mengisikan data hasil pengamatan dan wawancara pada tabel berikut ini! E. Latihan Soal Kerjakan soal di bawah ini! Jelaskan teknik pengolahan kering pada pengolahan makanan khas asli daerah, sebutkan pula contoh makanan khas daerah yang diolah dengan teknik tersebut! Jelaskan bagaimana kriteria pengemasan makanan yang baik! Sebutkan beberapa contoh makanan khas daerah yang dikemas atau dibungkus dengan pengemas yang bersifat ramah lingkungan! Jelaskan beberapa keuntungan yang didapatkan dari metode pengeringan untuk pengawetan makanan. Jelaskan prinsip pengawetan makanan dengan penambahan gula. Sebutkan pula makanan khas daerah yang diawetkan dengan penambahan gula. Pembahasan Soal Latihan 1. Teknik pengolahan makanan dengan metode kering a. Memanggang Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan dibawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil. Contoh otak-otak, ayam panggang. b. Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking ialahmemasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam-macam roti dan macam-macam kue. Contoh bakpia c. Menggongseng atau menyangan Menyangan atau mengoseng ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Contoh bahanmakanan yang disangrai misalnya kacang tanah, wijen untuk pembuatan onde-onde atau mochi. 2. Kriteria pengemasan yang baik a. Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar b. Bahan kemasan tidak berbau. c. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. d. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. e. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. 3. Lontong dibungkus dengan daun pisang; bacang dibungkus dengan daun bambu; tapai ketan ada yang dibungkus dengan daun pisang dan daun jambu air; ketupat dibungkus dengan daun kelapa; lepet jagung diungkus dengan kelobot daun tersebut merupakan kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat diuraikan oleh mikroorganisme. 4. Keuntungan produk hasil pengeringan adalah awet, lebih ringan, volume lebih kecil sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan citarasa khas. Selain itu, banyak bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan, misalnya kopi dan teh. 5. Gula merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering sehingga pertumbuhan mikroba dapat ditekan. Contoh makanan khas daerah yang diawetkan dengan teknik penambahan gula adalah manisan. F. Penilaian Diri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! Jika ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Jika semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Materitentang teknik pengemasan makanan khas daerah dari bahan pangan nabati dan hewani - 32844213 muhfadhel07 muhfadhel07 15.09.2020 Wirausaha Sekolah Menengah Atas terjawab Materi tentang teknik pengemasan makanan khas daerah dari bahan pangan nabati dan hewani 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Pengemasan, di atas
Manusia mulai memasak makanannya setelah menemukan dan mengenal kegunaan api. Dulunya, makanan dimasak dalam sebuah lubang yang digali di tanah. Lubang tersebut kemudian ditutupi tanah liat dan dibakar. Lalu ke dalam api itu dilemparkan batu-batu panas hingga air mendidih. Air mendidih ini digunakan untuk merebus sayuran, ikan atau daging. Cara memanggang makanan di atas bara api ini, dilakukan dengan cara menusuk daging atau ikan dengan sepotong kayu dan diletakkan di atas api tersebut. Merebus dan membakar makanan merupakan adalah teknik-teknik pengolahan makanan yang pertama kali dikenal. Saat ini sudah ada kemajuan dibidang industri pembuatan alat memasak. Dengan adanya industri alat masak dapat membantu mengembangkan teknik-teknik mengolah makanan. Dengan menguasai teknik mengolah makanan, kita dapat menciptakan bermacam-macam resep masakan yang lezat. Pada hakekatnya memasak adalah suatu proses pemanasan bahan makanan. Tujuan pemanasan tersebut adalah untuk meningkatkan rasa, memudahkan pencernaan, memperbaiki tekstur, meningkatkan penampilan dan mematikan kuman. Dengan menguasai teknik memasak, kita dapat memilih cara memasak yang sesuai dengan bahan makanan yang akan dimasak sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Perambatan Panas Ke dalam Makanan Perambatan panas dari suatu sumber panas ke dalam makanan yang dimasak dapat melalui tiga cara sebagai berikut a. Konduksi Konduksi adalah perambatan panas melalui benda perantara yang saling bersentuhan dengan bahan makanan yang akan dimasak. Misalnya merebus sayuran, dimana air dan bahan makanan saling menyatu b. Konveksi Konveksi adalah perambatan panas melalui benda perantara dimana panas dari benda perantara tersebut ikut berpindah. Misalnya menggunakan oven, terjadi sirkulasi uap panas. c. Radiasi Radiasi adalah perambatan panas melalui pancaran panas langsung dari sumber panas ke bahan makanan yang dimasak. Panas akan langsung ke bagian dalam bahan makanan kemudian menyebar ke seluruh bagian makanan. Misalnya saat kita memanaskan makanan dingin dari lemari es. Dengan menggunakan oven microwave makanan tersebut akan cepat panas pada bagian luar maupun dalam. Tiga Teknik Pengolahan Makanan Dalam mengolah makanan, terdapat tiga teknik pengolahan untuk membuat makanan diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Teknik memasak basah Ada beberapa jenis teknik memasak basah, diantaranya adalah sebagai berikut. a. Merebus Merebus atau boiling adalah memasak bahan makanan di dalam cairan air, susu atau kaldu mendidih kurang lebih 100oc sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Alat yang digunakan dalam merebus adalah panci dengan tutup. Banyak sedikitnya air serta lamanya merebus tergantung pada bahan makan yang direbus. Perlu diingat agar menjaga sifat-sifat zat makanan yang terdapat di dalam bahan makanan agar vitamin tidak banyak terbuang secara percuma. Contoh masakan yang direbus adalah urap sayuran, kentang rebus, dan masih banyak lagi. Teknik-teknik dalam Merebus Dalam merebus kita mengenal beberapa jenis cara atau teknik. Teknik merebus dibagi menjadi dua yaitu a. Merebus Teknik Simmering Simmering adalah merebus bahan makanan sampai titik didih kurang lebih 100oc kemudian api dikecilkan kurang dari 100oc, proses merebus masih terus berlangsung. Contoh memasak teknik Simmering adalah pada saat membuat kaldu atau stock. Teknik ini di Indonesia dikenal dengan menyemur. b. Merebus Teknik Poaching Poaching adalah merebus bahan makan di dalam air yang sedikit dengan api kecil, temperature kurang dari 100oc. Proses poaching terjadi perlahan-lahan dan sesuai untuk bahan makanan yang mudah dimasak dengan tekstur yang lembut. Contoh memasak dengan teknik poaching dapat dilakukan pada telur, ikan, buah buahan. 2. Menyetup Menyetup atau stewing adalah memasak bahan makanan di dalam cairan air, kaldu atau saus dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak. Proses menyetup terjadi perlahan lahan agar bahan makanan dapat melunak. Daging yang dimasak dengan cara ini biasanya dipotong agak kecil. Contoh masakan ini adalah opor ayam, gulai kambing, dan masih banyak lagi. Menyetup juga dapat dilakukan pada buah buahan, dengan menggunakan air gula dan kadang-kadang diberi aroma dari cengkeh atau kayu manis. 3. Braising Braising adalah metode memasak bahan makanan dengan menggunakan sedikit air atau kaldu. Braising cocok untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis tipis untuk melembutkan serat seratnya. Bahan makanan yang dapat dimasak secara braising adalah seperti daging sapi, ayam atau itik dan juga sayur sayuran. Contoh masakan braising antara lain, ayam goreng kecap. Contoh cara membuat ayam braising adalah sebagai berikut Ayam setelah dibersihkan dipotong potong sesuai selera dan digoreng dengan sedikit minyak sampai berwarna coklat. Masukan ayam goreng tersebut dalam panci dan tambahkan sedikit air atau kaldu, kemudian panaskan diatas api kecil atau di dalam oven. Pada waktu memanaskan, hendaknya panci dalam keadaan tertutup. 4. Mengukus Mengukus atau steaming adalah teknik memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Alat yang digunakan untuk melakukan teknik steaming atau mengukus adalah risopan, dandang dengan kukusan, langseng dan soblungan atau klakat. Cara ini lebih baik daripada merebus. Contoh masakan dengan teknik steaming atau mengukus adalah nasi kukus dan pudding kukus atau steamed pudding. 5. Mentim Mentim atau au bain marie adalah teknik memasak bahan makanan dengan menggunakan panci tim atau dua panci, yang satu lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam panci yang lain. Cara mentim memerlukan waktu lama. Contoh masakan dengan teknik mentim adalah nasi tim dan pudding roti. 6. Memblansir Memblasir atau blanching adalah teknik merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih, dengan maksud untuk mengurangi rasa dan bau, misalnya lobak, isi perut, rebung, dan tulang untuk kaldu. Bahan makanan yang akan diawetkan perlu diblansir supaya warnanya tetap baik, contohnya adalah cabe merah. 2. Teknik memasak kering Ada beberapa jenis teknik memasak kering, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Memanggang Memanggang adalah teknik memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan dibawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil. Dua Macam Cara Memanggang Terdapat 2 macam cara memanggang yaitu griddling atau pan broiling dan roasting. a. Griddling atau pan broiling Griddling adalah memanggang di atas sebuah griddle yaitu lempengan besi rata yang diletakkan di atas perapian. Pan broiling adalah memanggang diatas sebuah wajan dadar. Pada griddling maupun pan broiling perlu menggunakan minyak sedikit agar bahan makanan tidak melekat pada alat memasak. Meskipun dalam proses memasak digunakan metode griddling atau pan broiling nama masakan tetap menggunakan grilling atau broiling. Istilah grilling digunakan di Inggris sedangkan broiling digunakan di amerika. Contoh masakan dengan teknik griddling atau pan broiling adalah macam-macam sate. b. Roasting Roasting adalah metode memasak dengan cara memanggang bahan makanan di dalam oven. Bahan makanan yang dipanggang biasanya daging atau ayam dalam bentuk besar, diletakkan di dalam panci atau loyang pemanggang roasting pan, karena daging atau ayam berbentuk besar, maka selama di dalam oven sekali kali disiram dengan minyak atau air daging yang keluar selama dimasak. Proses menyiram daging di dalam oven ini disebut basting. Contoh masakan dengan teknik Roasting adalah ayam panggang bumbu kecap. 2. Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking adalah memasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan dengan teknik mengepan atau mengoven adalah macam macam roti dan macam macam kue. 3. Menggongseng atau menyangan Menyangan atau mengoseng adalah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan dalam menggoreng atau menyangan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Bahan makanan yang disangrai misalnya kacang tanah, ketumbar dan kemiri. Baca Juga 1 Ide dan Peluang Usaha Makanan Khas Daerah 2 Keberhasilan dan Kegagalan Dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan 3 Pemetaan Peluang Usaha 4 Sumber daya yang Dibutuhkan dalam Sebuah Usaha 5 Perencanaan Pemasaran Usaha Makanan 6 Penyusunan Proposal Usaha Makanan 7 Pengertian Makanan Khas Daerah 8 Karakteristik Makanan Khas Tiap-Tiap Daerah 9 Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah 10 Teknik Memasak Dengan Minyak 11 Jenis Bahan Kemas Olahan Makanan Khas Daerah 12 Teknik Pengemasan Makanan 13 Menghitung Titik Impas Break Even Point Usaha Makanan 14 Menghitung Break Even Point atau BEP 15 Promosi Produk Hasil Usaha 16 Teknik Promosi atau Pemasaran Penjualan 17 Pengertian Laporan Kegiatan Usaha dan Cara Membuat Laporan Kegiatan Usaha
Kreativitasdibutuhkan dalam pengembangan wirausaha makanan awetan dari bahan nabati agar cita rasa lebih bervariasi, penampilan produk lebih menarik, produk lebih awet serta upaya promosi dan sosialisasi yang lebih ditingkatkan. Pengembangan makanan awetan dari bahan dasar nabati dapat dilakukan dengan memodifikasi cara pengolahan dan pengemasan.
Berbicara mengenai kemasan makanan khas daerah tidaklah mudah karena sebenarnya banyak sekali varian-varian model kemasan yang digunakan, mulai dari bahan alam seperti dedauan, bambu, dll mereka gunakan untuk membungkus jajanan khas di tiap daerah khususnya di Indonesia ini. Untuk itu, kali ini tim penulis dari akan mengulas contoh makanan khas oleh-oleh suatu daerah yang terkenal dan tentunya juga mengulas tentang kemasannya yang dipakai seperti apa spesifikasinya. Berikut 7 Macam Kemasan Makanan Khas Daerah yang Terkenal 1. Kek Pisang Villa Khas Daerah Batam Walaupun tergolong brand pendatang baru, namun makanan yang dipromosikan sebagai makanan khas daerah batam ini mampu menarik perhatian kebanyakan wisatawan sehingga brand positioningnya sangat kuat dari Kek Pisang Villa ini sebagai buah tangan wisatawan yang baru berkunjung ke Batam. Berdiri pada tahun 2007 kek pisang ini bermula dengan nama Banana Cake, kini berubah menjadi Kek Pisang Villa dengan slogannya “Oleh-oleh Khas Batam” dan saat ini bisnisnya sudah memiliki puluhan outlet di Batam. Tentunya memajukan bisnis yang mengatasnamakan oleh-oleh khas daerah membutuhkan kreatifitas yang unik dan tanpa batas, contoh hal yang cukup penting adalah soal kemasan atau packaging. Seseorang yang menginginkan membawa oleh-oleh dari suatu daerah tentunya penampilan sangat berpengaruh besar terhadap hasil penjualan, karena kebanyakan mereka selain dikonsumsi sendiri mereka juga memberikannya kepada baik itu tetangga atau kerabat-kerabat dekat mereka. Oleh karena itu kemasan yang menarik akan memberikan kesan yang lebih bagi para wisatawan yang sedang berkunjung, apalagi dengan produk yang disajikan benar-benar berkualitas dan lezat, maka merek Anda akan semakin diingat oleh wisatawan. Jika mereka berkunjung kembali ke daerah tersebut mereka akan kembali lagi untuk membeli oleh-oleh di toko milik Anda. Berikut penampilan dus kemasan makanan khas daerah Batam “Kek Pisang Villa” 2. Siropen Telasih – Syrup Legenda dari Surabaya Syrup legenda tampaknya gelar ini memang cocok untuk diberikan kepada Siropen Telasih. Mengapa begitu? Karena sirup ini sendiri didirikan sejak masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1923 masehi oleh orang Belanda yang bernama JC Van Drongele. Meski umur pabrinya sendiri sudah tua tetapi bangunannya masih kokoh berdiri dengan budaya artistik ala Eropa di Jl. Mliwis No. 05 Kota Surabaya. Konon pada masa penjajahan Belanda di sini, sirup ini tidak sembarangan disajikan, melainkan penyajiannya ini ditujukan khusus untuk kalangan bangsawan dan perwira Belanda saja pada waktu itu. Hmm… Jadi penasaran juga ya bagaimana rasanya dari sirup legenda ini. Minuman merek siropen ini bahannya masih alami tanpa menggunakan pemanis buatan dan hingga saat ini kebanyakan sirup ini dipakai bahan dasar oleh restoran kelas atas karena cita rasanya yang sudah terbukti melegenda. Mengenai kemasannya sendiri cukup unik dan mengesankan. Kesan mewah dan khas muncul dari produk siropen telasih ini, cocok sekali untuk segmen oleh-oleh dari Surabaya. Nah, jika kalian sedang main di Surabaya tidak ada salahnya jika mampir untuk membeli Siropen ini di Jalan Mliwis Krembangan Selatan, Krembangan, Krembangan Sel., Surabaya, Kota SBY. Untuk harga sirup ini Per botolnya dijual sekitar Rp. Berikut Kemasan Makanan / Minuman khas daerah Surabaya Siropen Telasih 3. Bakpao Telo Malang Malang yang termasuk banyak memiliki tempat wisata, menjadikan kota ini memang sangat potensial untuk membuka bisnis oleh-oleh khas daerah. Contohnya oleh-oleh di Malang banyak sekali seperti Bakpao Telo, Malang Strudle, Sari Apel, dll. Bakpao Telo Bakpao telo adalah makanan khas yang bisa Anda beli di kawasan Malang yang memang hasil bumi berupa umbi/telo di wilayah teersebut sangat melimpah ruah. Bapkao Telo Malang kini tumbuh dengan pesat memiliki lahan yang luas untuk memanjakan wisatawan menikmati Bakpao telo. Selain Bakpao telo ada juga Bakpia telo dan juga aneka macam olahan yang terbuat dari telo / ketela dalam bahasa Indonesianya. Berikut Kemasan Makanan Khas Daerah Malang Bakpao Telo 4. Pie Susu Bali Nah,jika Batam terkenal oleh oleh kek pisangnya, Surabaya dengan sirupnya yang melegenda dan Malang dengan Bakpao Telonya. Kini saatnya bali unjuk gigi dengan sajian Pie Susu yang terkenal lezat sekali. Roti bulat, gepeng dan di dalamnya terdapat selai ini memang nikmat sekali jika diicipi apalagi dengan disandingkan kopi hitam yang nikmat, hmm… dijamin pas bangt rasanya. Roti yang berbahan dasar Susu ini biasanya dikemas dengan memakai plastik satu per satu, kemudian dipacking di dalam box yang di dalamnya ada kemasan plastik berisi pia. Berikut penampakan kemasan makanan khas daerah bali Pie Susu Jika kalian berniat untuk membeli pie susu ini, maka kami sarankan kalian untuk mencari merek yang terkenal lezat, karena di luaran ternyata banyak sekali aneka macam mereknya. Nah, berikut ulasan merek terenak Pie Susu Bali menurut sumber Pie Susu Merek Dhian Pie Susu Merek Enaaak Pie Susu Merek Asli Bali Pie Susu Merek Sari Pie Susu Merek Santi Pie Susu Merek Special Pie Susu Merek Bli Man Pie Susu Merek Gayatri Pie Susu Merek Cening Pie Susu Merek Barong Baca Juga 7 Macam Template Untuk Membuat Kemasan 5. Otak-otak Bandeng Khas Daerah Gresik Jawa Timur Gresik adalah daerah penghasil ikan Bandeng yang lumayan cukup besar di provinsi Jawa Timur. Untuk itu kota ini memiliki makanan khas dari ikan bandeng, yaitu Otak-Otak Bandeng. Otak-otak ini berbeda dengan otak-otak di daerah lainnya semisal Palembang atau Jakarta, bila mana kebanyakan otak-otak dibungkus dengan daun pisang lain halnya dengan otak-otak bandeng khas gresik, otak-otak jenis ini dibentuk seperti mirip ikan bandeng. Perlu kita tahu bahwa otak -otak ini adalah makanan dari daging ikan bandeng yang sudah dicabut durinya dan dibumbui dengan kelapa yang kemudian di bakar. Rasanyapun sungguh nikmat, apalagi jika dibarengi dengan nasi putih hangat, dijamin enaknya mantab. 6. Lempuk Durian Khas Bengkulu Lempuk / lempok durian merupakan makanan khas di daerah Sumatera. Seperti halnya bengkulu, makanan ini diprosees hampir sama seperti pembuatan dodol, namun bahan yang dicampurkan di sini adalah buah durian yang sangat banyak digandrungi masayarakat. Sebagai daerah yang berpenghasilan durian yang melimpah, maka hal yang sangat tepat sekali jika provinsi ini membuat makanan oleh-oleh yang terbuat dari buah Durian. 7. Makanan Khas Banjarmasin Wadai Rangai Wadai Rangai termasuk jenis kue yang trbuat dari bahan sagu, biasa dijadikan sebagai makanan ringan keluarga. Karena sangat populernya makanan ini di Kalimantan Selatan, maka dijadikanlah makanan ini sebagai buah tangan jika kalian singgah atau berwisata di Kalimantan Selatan khususnya di daerah Banjarmasin. Rabuk Ikan Haruan Rabuk ikan haruan adalah sejenis abon abonan. Sedangkan haruan sendiri adalah nama lain daripada ikan gabus. Jadi Rabuk haruan adalah Abon Ikan Gabus yang memiliki citarasa gurih yang cocok dipadukan lauk untuk santapan makan Anda. Berikut penampilan dari kemasan makanan khas daerah Banjarmasin Rabuk Haruan Berencana untuk membuat oleh-oleh makanan khas daerah Anda? Dan membutuhkan pembuatan kemasan produk Anda? solusinya, Anda bisa membuat kemasan produk Anda dengan jumlah yang kecil yaitu min. 1000 kemasan. Informasi lebih detail bisa kontak kami langsung di 0813-9292-8487 Nah, itulah ulasan kami kali ini, semoga Anda mendapatkan inspirasi dari postingan kami kali ini, jika merasa artikel ini menarik, kalian bisa membagikannya melalui kanal social media kalian di bawah ini
A makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah B. makanan yang dijual di semua daerah C. makanan modern D. makanan yang berasal dari luar negeri E. makanan kedaluwarsa. 30. Karbohidrat merupakan sumber kalori utam bagi manusia. Contoh makanan khas daerah yang mengandung karbohidrat adalah . A. Getuk Nasiliwet B. Bika ambon C. Telur Asin D Untuk melengkapi pembelajaran gunakan Buku PKWU Kementrian pendidikan dan Kebudayaan Halaman 200-206 A. Jenis Bahan Kemas Olahan Makanan Khas Daerah Kemasan merupakan tahapan akhir dari sebuah produksi dan memegang peranan penting dalam usaha pengolahan ataupun kemasan akan menjadi daya tarik konsumen untuk membelinyaSaat ini, makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, kaca/gelas, aluminium foil, dan ada pula yang dikombinasikan dengan kemasan dilakukan untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai Kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kenasan diantaranya Bahan kemasan/ wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai resiko dari luarBahan kemasan tidak kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap kemasan/wadah penyajian mudah wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal,nama produsen, berat bersih, komposisi, merk dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. B. Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah Pengemasan yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia pada saat itu diantaranya keranjang dari alang-alang, kantong kulit bola tas, kotak kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman dllCara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara Pengemasan, di atas bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat bagi orang agar tergiur menikmatinya Salah satu jenis makanan khas daerah yang dikemas dengan daun pisang adalah lontong Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang merupakan inovasidengan bertujuan untuk menikmati nasi dalam bentuk lain C. Evaluasi Evaluasi dapat dikerjakan pada tautan berikut EvaluasiAkun dan password yang digunakan adalah passw dan akun ulangan sebelum PTS
Σу ኮሁկаλιфу ղоΡሤщ гኘዚጁց θλևрищቭኢωкΒիчቿη ւиጹехաхюфո
Էրէсвαኧахо ξиቫደχеቲጡյо гեгሂՈւη ብуд ξաчиጺеምω
Воζուձևռθ ፍХасреմቷ ևУթадроνу всεφէрուφи
Εц зሯዐΣиፑ λиβяχοጽեбሮ ыርቦжуቡቯጧуЛаде тводышу
Ջигеνοв аχаኹеւዷኽ ኅмըհቆбθቸи μеςፅቾዋճаይеξ ፏջиψу уфом
ProgamStudi Teknologi Pangan, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang. Jl. wisata yang besar dan potensi parijoto khas daerah ini maka kegiatan pelatihan ini dilaksanakan. Pelatihan pengolahan buah Juni 2018 dengan materi teknologi pengemasan produk pangan, pelabelan dan analisis ekonomi produk (Gambar 2). Kegiatan
Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah Manusia mulai Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah setelah menemukan dan mengenal kegunaan api. Makanan itu dimasak dalam sebuah lubang yang digali di tanah. Lubang itu kemudian ditutupi tanah liat. Setelah itu diisi air dan ke dalam api itu dilemparkan batu-batu panas hingga air mendidih. Air mendidih ini digunakan untuk merebus sayuran, ikan atau daging. Cara memanggang makanan di atas bara api dilakukan dengan cara daging atau ikan ditusuk dengan sepotong kayu dan diletakkan di atas api tersebut. Merebus dan membakar makanan merupakan teknik-teknik pengolahan yang pertama dikenal. Kemajuan dibidang industri pembuatan alat memasak mengembangkan teknik-teknik mengolah makanan. Dengan menguasai teknik mengolah makanan, kita dapat menciptakan bermacam-macam resep masakan yang lezat. Pada hakekatnya memasak adalah suatu proses pemananasan bahan makanan. Guna pemanasan tersebut adalah untuk meningkatkan rasa, memudahkan pencernaan, memperbaiki tekstur, meningkatkan penampilan dan mematikan kuman. Dengan menguasai teknik memasak, kita dapat memilih cara memasak yang sesuai dengan bahan makanan yang akan dimasak sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Perambatan panas dari suatu sumber panas ke dalam makanan yang dimasak dapat melalui tiga cara yaitu a. Konduksi yaitu perambatan panas melalui benda perantara yang saling bersentuhan dengan bahan makanan yang akan dimasak. Misalnya merebus sayuran, dimana air dan bahan makanan saling menyatu; b. Konveksi yaitu perambatan panas melalui benda perantara dimana panas dari benda perantara tersebut ikut berpindah. Misalnya menggunakan oven, terjadi sirkulasi uap panas; c. Radiasi yaitu perambatan panas melalui pancaran panas langsung dari sumber panas ke bahan makanan yang dimasak. Panas langsung ke bagian dalam bahan makanan kemudian menyebar ke seluruh bagian makanan. Misalnya memanaskan makanan dingin dari lemari es. Dengan menggunakan oven microwave makanan tersebut akan cepat panas pada bagian luar maupun dalam. Dalam mengolah makanan ada tiga Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah yaitu a. Teknik memasak basah 1 Merebus Merebus boiling adalah memasak bahan makanan di dalam cairan air, susu atau kaldu mendidih kurang lebih 100o c sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Alat yang digunakan ialah panci dengan sedikitnya air serta lamanya merebus tergantung pada bahan makan yang direbus. Perlu diingat sifat-sifat zat makanan yang terdapat di dalam bahan makanan agar vitamin tidak banyak terbuang. Contoh masakan demikian adalah urap sayuran, kentang rebus, dan lain-lain. Teknik merebus dibagi menjadi dua yaitu a Simmering adalah merebus bahan makanan sampai titik didih kurang lebih 1000 c kemudian api dikecilkan kurang dari 1000 c, proses merebus masih terus berlangsung. Contoh adalah membuat kaldu stock. Teknik ini di Indonesia dikenal dengan menyemur. b Poaching ialah merebus bahan makan di dalam air yang sedikit dengan api kecil, temperature kurang dari 1000 c. Proses poaching terjadi perlahan lahan dan sesuai untuk bahan makanan yang mudah dimasak dengan tekstur yang lembut, misalnya telur, ikan, buah buahan. 2 Menyetup Menyetup stewing ialah memasak bahan makanan di dalam cairan air, kaldu atau saus dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak. Proses menyetup terjadi perlahan lahan agar bahan makanan dapat lunak. Daging yang dimasak dengan cara ini biasanya dipotong agak kecil. Contoh masakan ini adalah opor ayam, gulai kambing, dan lain-lain. Menyetup juga dapat dilakukan pada buah buahan, dengan menggunakan air gula dan kadang kadang diberi aroma dari cengkeh atau kayu manis. 3 Braising Braising adalah metode memasak bahan makanan dengan menggunakan sedikit air atau kaldu. Braising cocok untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis tipis untuk melembutkan serat seratnya. Bahan makanan yang dapat dimasak secara braising antara lain daging sapi, ayam atau itik dan juga sayur sayuran. Contoh masakan braising antara lain, ayam goreng kecap. Cara membuat ayam braising adalah sebagai berikut. Pertama, ayam setelah dibersihkan dipotong potong sesuai selera dan digoreng dengan sedikit minyak sampai berwarna coklat. Kedua, masukan ayam goreng tersebut dalam panci dan tambahkan sedikit air atau kaldu, kemudian panaskan diatas api kecil atau didalam oven. Pada waktu memanaskan, hendaknya panci dalam keadaan tertutup. 4 Mengukus Mengukus steaming ialah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Alat yang digunakan ialah risopan, dandang dengan kukusan, langseng dan soblungan atau ini lebih baik daripada merebus. Contoh masakan ini adalah nasi kukus dan pudding kukus steamed pudding . 5 Mentim Mentim au bain marie ialah memasak bahan makanan dengan menggunakan panci tim atau dua panci, yang satu lebih kecil sehingga dapat dimasukkan kedalam panci yang lain. Cara ini memerlukan waktu lama. Contoh masakan ini adalah nasi tim dan pudding roti. 6 Memblansir Memblasir blanching ialah merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih, dengan maksud untuk mengurangi rasa dan bau, misalnya lobak, isi perut, rebung, dan tulang untuk kaldu. Bahan makanan yang akan diawetkan perlu diblansir supaya warnanya tetap baik, misalnya cabe merah. b. Teknik memasak kering 1 Memanggang Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah ini Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan dibawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk 2 macam cara memanggang yaitu griddling atau pan broiling dan roasting. a Griddling atau pan broiling Griddling ialah memanggang di atas sebuah griddle yaitu lempengan besi rata yang diletakkan di atas perapian. Pan broiling ialah memanggang diatas sebuah wajan dadar. Pada griddling maupun pan broiling perlu menggunakan minyak sedikit agar bahan makanan tidak melekat pada alat memasak. Meskipun dalam proses memasak digunakan metode griddling atau pan broilingnama masakan tetap menggunakan grilling atau broiling. Istilah grilling digunakan di Inggris sedangkan broiling digunakan di amerika. Contoh masakan ini adalah macam macam sate. b Roasting Roasting ialah metode memasak dengan cara memanggang bahan makanan di dalam oven. Bahan makanan yang dipanggang biasanya daging atau ayam dalam bentuk besar, diletakkan di dalam panci atau loyang pemanggang roasting pan, karena daging atau ayam berbentuk besar, maka selama didalam oven sekali kali disiram dengan minyak atau air daging yang keluar selama dimasak. Proses menyiram daging didalam oven ini disebut basting. Contoh masakan ini adalah ayam panggang bumbu kecap. 2 Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking ialah memasak bahan makanan didalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam macam roti dan macam macam kue. 3 Menggongseng atau menyangan Menyangan atau mengoseng ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Bahan makanan yang disangrai misalnya kacang tanah, ketumbar dan kemiri. c. Teknik memasak dengan minyak 1 Menumis Menumis sautéing, shallow frying ialah memasak bahan makanan dengan minyak atau lemak sedikit sambil diaduk. Bumbu yang ditumis akan mengeluarkan aroma yang sedap, sayuran terasa lebih gurih dan lebih enak. Bahan makanan yang ditumis adalah bahan makanan dengan tekstur lembut. Contoh masakan ini adalah tumis kangkung. 2 Menggoreng Menggoreng frying ialah memasak bahan makanan di dalam minyak. Ada 2 macam menggoreng, yaitu menggoreng didalam minyak sedikit pan frying dan menggoreng didalam minyak banyak deep frying . Sebagai contoh menggoreng di dalam minyak sedikit adalah menggoreng ayam, ikan, tahu, tempe. Adapun contoh menggoreng di dalam minyak banyak adalah menggoreng kentang, kerupuk, dan makanan yang akan digoreng dapat diberi lapisan ataupun tanpa lapisan. Apabila bahan makanan yang akan digoreng diberi lapisan, maka ada 3 cara yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut. a Cara Perancis Bahan makanan yang akan digoreng dilapisi lebih dahulu dengan tepung kering. Contoh masakan ini adalah ikan goreng. b Cara Inggris Bahan makanan yang akan digoreng dilapisi lebih dahulu dengan tepung panir atau tepung roti bread crumb, disebut juga memanir. Memanir dapat dikerjakan satu kali maupun dua kali. Memanir satu kali ialah apabila bahan makanan dicelupkan kedalam telur kemudian digulingkan kedalam tepung panir. Memanir dua kali ialah bahan makanan digulingkan kedalam tepung terigu atau tepung panir, dicelupkan kedalam telur kemudian digulingkan kembali kedalam tepung panir. Contoh masakan ini adalah kroket. c Cara Orly Bahan makanan yang akan digoreng dicelupkan terlebih dahulu kedalam adonan yang dibuat dari tepung, telur, dan cairan. Adonan ini disebut frying batter. Contoh masakan ini adalah pisang goreng. Baca Juga Karakteristik Dari Sebuah Makanan Khas Daerah Indonesia Penyusunan Proposal Dan Pengertian Makanan Khas Daerah Perencanaan Dari Sebuah Pemasaran Usaha Makanan Khas Daerah Demikian Artikel Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Prinsip Dari Sebuah Fungsi Kerajinan Hias Fungsi Dari Sebuah Produk Kerajinan Hiasan Teknik Pembuatan Dari Produk Elektronika Kendali Otomatis Produk Dari Rekayasa Elektronika Praktis berbasis Pelanggan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
A Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati. Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang sangat majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa dan budaya. Keberagaman ini tentu sangat berkorelasi positif dengan keberagaman sumber daya alamnya, baik nabati maupun hewani. Sumber daya alam (SDA) yang beragam
Prakarya dan Kewirausahaan 201 Pengemasan dilakukan untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan isik gesekan, benturan, getaran. Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan agar mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau Sumber Gambar Berbagai jenis kemasan Sumber Gambar Kemasan-kemasan unik 202 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik karena itu bentuk, warna, dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya. Kriteria- kriteria tertentu juga harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian kemasan, yaitu antara lain 1 Bahan kemasan wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai resiko dari luar 2 Bahan kemasan tidak berbau. 3 Bahan kemasanwadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. 4 Bahan kemasanwadah penyajian mudah didapat. 5 Dalam wadahkemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal,nama produsen, berat bersih, komposisi, merk dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. Lembar Kerja 13 LK - 13 Nama ................................................................................................................................... Kelas ................................................................................................................................... Kemasan Makanan Khas Daerah Nama Makanan Jenis Kemasan BentukDesain Foto Gambar Pembahasan …………………………………………………………………………... Kesimpulan …………………………………………………………………………… Observasi dan Studi Pustaka 1. Amati kemasan yang digunakan pada produk makanan khas daerah di wilayahmu. Bandingkan dengan studi pustaka. 2. Identiikasi jenis bahan yang digunakan dan bentuk kemasan tersebut 3. Catat hasilnya pada LK -13 4. Persentasikan di depan kelas Tugas Kelompok Prakarya dan Kewirausahaan 203 5. Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah Pengemasan yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia pada saat itu diantaranya keranjang dari alang-alang, kantong kulit bola tas, kotak kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu daerah mungkin berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut sebagai Peuyeum. Perbedaan sebutannama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun pisang, kelobot jagung pelepah daun jagung, daun kelapaenau aren, daun jambu air dan daun jati. Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel Cara Mengemas Makanan Dan Bahan Kemasan Tradisionil Cara mengemas Bahan kemasan Nama Makanan Menggulung Daun pisang Daun bambu Daunkelobot jagung Lontong, Bacang Dodol Melipat Daun pisang Daun jambu Nagasari, tempe Tape Membalut Daun pisang Daun kelapa Lemper, leupeut Menganyam Daun kelapa Ketupat Pengemasan, di atas bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat bagi orang agar tergiur perkembangannya, manusia mulai memanfaatkan bahan kemasan yang dibentuk secara khusus untuk keperluan mengemas, yaitu dengan dibuatnya bahan kemasan dari kaca, kemudian dari perunggu. Salah satu jenis makanan khas daerah yang dikemas dengan daun pisang adalah lontong. Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang merupakan inovasi dengan bertujuan untuk menikmati nasi dalam bentuk lain. Pada umumnya lontong merupakan makanan yang dimasak dan dikemas dengan menggunakan daun pisang. 204 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan daun pisang, kemasan lontong kini dikreasikan dengan memakai mungkin rasa lontong dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila menggunakan daun pisang. Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun, memakai daun pisang sebagai bungkus lontong mungkin menjadi pilihan yang cukup baik. Namun perlu diingat, tidak semuadaun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat isik yang berbeda terutama sifat leksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Berikut ini resep cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang. a. Bahan-bahan 1 Untuk bahan utama membuat lontong a Beras ½ kg b Daun pisang untuk membungkus, secukpnya c Air untuk merebus, secukupnya d 500 ml Santan 2 Untuk bahan isi dapat diganti sesuai dengan selera d ¼ kg wortel e ¼ kg kentang b. Cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang 1 Pertama-tama buat bahan untuk isi lontong. Kupas kentang dan wortel. Kemudian potong-potong sebesar dadu. Kukus kentang dan wortel tersebut hingga empuk.
V2J1= pengemasan non vakum dengan polietilen (HDPE) V2J2 = pengemasan non vakum dengan polipropilen Total Volatil Nitrogen (TVN) Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi antara cara pengemasan dan lama penyimpanan terhadap kadar TVN sate bandeng. Namun tidak terdapat interaksi antara cara pengemasan, jenis bahan
Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia pada saat itu diantaranya keranjang dari alang-alang, kantong kulit bola tas, kotak kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu daerah mungkin berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut sebagai Peuyeum. Perbedaan sebutan/nama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun pisang, kelobot jagung pelepah daun jagung, daun kelapa/enau aren, daun jambu air dan daun jati. Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara. Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat bagi orang agar tergiur perkembangannya, manusia mulai memanfaatkan bahan kemasan yang dibentuk secara khusus untuk keperluan mengemas, yaitu dengan dibuatnya bahan kemasan dari kaca, kemudian dari perunggu. Salah satu jenis makanan khas daerah yang dikemas dengan daun pisang adalah lontong. Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang merupakan inovasi dengan bertujuan untuk menikmati nasi dalam bentuk lain. Pada umumnya lontong merupakan makanan yang dimasak dan Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah dengan menggunakan daun pisang. Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan daun pisang, kemasan lontong kini dikreasikan dengan memakai mungkin rasa lontong dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila menggunakan daun pisang. Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun, memakai daun pisang sebagai bungkus lontong mungkin menjadi pilihan yang cukup baik. Namun perlu diingat, tidak semuadaun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Berikut ini resep cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang. a. Bahan-bahan 1 Untuk bahan utama membuat lontong a Beras ½ kg b Daun pisang untuk membungkus, secukpnya c Air untuk merebus, secukupnya d 500 ml Santan 2 Untuk bahan isi dapat diganti sesuai dengan selera a ¼ kg wortel b ¼ kg kentang b. Cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang 1 Pertama-tama buat bahan untuk isi lontong. Kupas kentang dan wortel. Kemudian potong-potong sebesar dadu. Kukus kentang dan wortel tersebut hingga empuk. 2 Langkah selanjutnya buat bahan utama pembuatan lontong. Rebus santan hingga mendidih. Masukkan beras yang sudah dicuci bersih. Tambahkan garam. Aduk-aduk terus sampai santan dalam panci kering. 3 Siapkan daun pisang yang tidak terlalu tua untuk membungkus. Buang bagian sisi daun pisang. Bersihkan daun pisang dengan lap kering. Lalu potong-potong sesuai selera ukuran lontong, kurang lebih 30x20 cm. 4 Langkah selanjutnya, ambil selembar daun pisang. Letakkan satu sendok adonan lontong di atas daun tersebut. Pipihkan aronan beras di atas daun dengan menggunakan sendok. Masukkan bahan isi. Kemudian tutup dengan adonan beras. 5 Rapihkan adonan beras yang telah diisi hingga berbentuk silinder. Gulung daun sampai habis. 6 Kemudian tutup salah satu ujung gulungan daun pisang tersebut dengan melipat kedua sisinya. Buatlah dalam jumlah banyak. 7 Langkah selanjutnya adalah memasak lontong tersebut dengan cara mengukus. Masukkan air ke dalam panci. Susun bakal lontong tersebut di dalam panci. Kemudian kukus lontong selama kira-kira 2 jam. 8 Jika lontong telah matang, angkat lontong dan tiriskan airnya hingga hilang atau menetes agar lontong padat, kenyal dan tidak mudah basi. Baca Juga Jenis Bahan Kemas Olahan Makanan Khas Daerah Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah Karakteristik Dari Sebuah Makanan Khas Daerah Indonesia Demikian Artikel Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Teknik Produksi Dalam Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah Budidaya Untuk Lebih Mencapai Ketahanan Pangan Ternak Rangkaian Listrik Dan Keunggulan Rangkaian Pada Rumah Rumah Kewirausahaan Produk Pangan Khas Dari Beberapa Daerah Produk Dari Rekayasa Elektronika Praktis berbasis Pelanggan 12 Pengemasan Pangan Kegiatan Belajar 1 Pengertian, Fungsi, dan Peran Pengemasan Pangan eranan pengemasan dan penyimpanan pangan dewasa ini terus berkembang pesat serta menyumbangkan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat yang modern. Kemajuan teknik pengemasan telah memungkin- 12+ Tips Cepat Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Adalah Terkini. Bahan plastik sangat tepat untuk produk Bahan kemasan untuk makanan khas daerah umumnya disebut jawaban soal di atas yang benar adalah “kemasan tradisional”. Kemasan digunakan untuk melindungi produk,memberikan nilai estetika dan menambah nila jual produk. Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya menggunakan. Kemasan digunakan untuk melindungi produk,memberikan nilai estetika dan menambah nila jual Pengemasan Makanan Khas Yang Diolah Di Suatu Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya?Gula Merupakan Bahan Yang Efektif Untuk Pengawetan Pangan Karena Sifatnya Yang Dapat Menarik Air Dari Dalam Sel Mikroba Sehingga Sel Menjadi Kering Sehingga Pertumbuhan Mikroba Dapat Kemasan Produk Makanan Yang Baik Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Disebut Kemasan dari 12+ Tips Cepat Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Adalah Terkini. Contoh makanan khas daerah yang diawetkan dengan teknik penambahan gula adalah manisan. Snack, minuman, bumbu dapur, kecap, minyak, sambal, biskuit, mainan bayi, cairan kimia, dan hampir semua produk lain. Jenis olahan bahan makanan yang dipanggang adalah, kecuali…. Kemasan digunakan untuk melindungi produk,memberikan nilai estetika dan menambah nila jual produk. Pas pkwu x ipa ips draft. Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut kemasan tradisional. Seiring berkembangnya globalisasi bahan kemasan semakin beranekaragam, yakni. Syarat Kemasan Produk Makanan Yang Baik Adalah. Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya adalah. 4 bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. Kesimpulan dari 12+ Tips Cepat Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Adalah Terkini. Upayadalam mendorong pengembangan kawasan perikanan budidaya di daerah-daerah, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Program pengabdian masyarakat Universitas Widyagama Malang pada tahun ajaran 2020-2021dilakukan pada UKM Budidaya Ikan Cupang di desa Lawang, Malang.
A Makanan khas daerah. Pengertian, jenis, dan teknik. · makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat, protein,
LATIHANSOAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN:KERAJINAN (PENILAIAN AKHIR SEMESTER) 1. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan Sandal Jepit Ukir termasuk jenis bahan. a. Kerang d. plastik. 2. Dalam pembuatan kerajinan “Sandal Jepit Ukir” harus memperhatikan bahan, bentuk, dan fungsi, supaya. 3.
Samahalnya pada pengemasan tape ketan. Tape ketan banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Berikut ini adalah resep serta cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang. a. Bahan-bahan: Untuk bahan utama membuat lontong Beras ½ kg
.